Faedah Do'a keluar rumah

Apa jadinya jika hidup kita tertunjuki, tercukupi, dan terlindungi, pasti hidup kita akan senang, tenang, damai, sejahtera. dan ternyata untuk mendapatkan 3 hal itu caranya sangat simpel sangan sederhana, Rasulullah SAW pernah bersabda dari anas bin malik yang artinya :
"Barang siapa yang keluar dari rumahnya lalu membaca


بِسْمِ اللَّهِ ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه

"Bismilaahi tawakkaltu 'alallahi wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaahi"

Artinya :
Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja

maka dia akan di berikan 3 hal oleh Allah SWT, yaitu tercukupi tertunjuki dan terlindungi"

1. apa jadinya jika hidup kita di cukupi oleh allah swt tidak akan mungkin kita merasa kekurangan karna allah sendiri yang mencukupi kita, mencukupi hatinya, jiwanya bahkan hartanya,
2, ketika kita hidup lalu allah slalu memberi kita petunjuk mana mungkin hidup kita banyak masalah, masalah masalah itu akan terselesaikan oleh kita, ketika kita sedang mengerjakan suatu urusan allah sendiri yang membantu kita.
3. apa jadinya jika hidup kita di lindungi oleh allah di jaga oleh allah, mana mungkin ada bahaya yang akan menimpa kita, karna allah sendiri yang menjaga kita, menjaga dari apanya, menjaga dari godaan - godaan setan, menjaga dari fitnah, menjaga dari marah bahaya.

Sebabnya kecil tetapi efeknya sangat besar sekali, subhanallah, jadi saya pesan kepada kita semua terutama diri saya pribadi, untuk sebelum keluar rumah alangkah baiknya jika kita membaca doa terlebih dahulu supaya urusan - urusan kita dilancarkan oleh Allah SWT

Akhiru wakallam
wabillahi toufik walhidayah
wassalamualaikum Wr. Wb

Sholat Tahajud

Shalat tahajud merupakan salah satu amalan yang paling dijaga oleh baginda nabi Besar Muhammad SAW hingga beliau wafat. melalui shalat ini ALLAH banyak menaikan derajat dan pengampunan dosa banyak orang.

beberapa dalil yang menguatkan untuk mngerjakan shalat tahajud :
AL - QURAN
"Hai orang yang berselimut (nabi muhammad SAW). bangunlah malam (untuk shalat) kecuali sedikit"
(QS. Al - Muzammil 1-2 )

"dan pada sebagian malam hari sholat tahajudlah kamu sebagian suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan tuhan-mu, mengangkat kamu ketempat yang terpuji (QS. Al Isro. 16 )

Rasulullah SAW pernah bersabda, "Barang siapa menjaga sholat tahajud dengan sungguh - sungguh, maka allah memberinya sembilan kemuliaan, terdiri dari 5 di dunia, dan 4 di akhirat

Di dunia :
1. Allah jauhkan dari bencana
2. Tanda kesolehan memancar diwajahnya
3. akan dicintai hamba Allah yang sholeh pula dan disegani manusia
4. Bicaranya jadi hikmah dan berwibawa
5. Mudah memahami agama Allah SWT

Di akhirat
1. Bangkit dengan wajah penuh cahaya
2. Mudah saat di hisab
3. Seperti kilat menyambar melewati shirot
4. Menerima catatan amal dari sebelah kanan.

     Rasulullah SAW juga menceritakan, " setan mengikat pada setiap tengkuk orang yang sedang tidur dengan 3 ikatan (simpul). setiap simpulnya ditiupkan bisikannya (kepada orang yang tidur itu), " bagimu malam yang panjang, tidurlah dengan nyenyak". maka apabila (ternyata) ia bangun dan menyebut nama Allah ta'ala (berdo'a) maka terlepaslah satu simpul, kemudian apabila ia berwudhu, terurailah satu simpul lagi dan kemudian apabila dia sholat, maka terurailah simpul yang terakhir. maka ia berpagi hari dalam keadaan segar dan bersih jiwanya. jika tidak ( yakni tidak bangun sholat dan ibadah di malam hari). maka ia berpagi hari dalam keadaan kotor jiwanya dan malas (beramal shalih).  (muttafaqun'alaih) 




Keutamaan surat al-Kahfi

Kitab suci Al-Qur’an merupakan Qalam Allah SWT yang memiliki bahasa begitu tinggi dan tidak diragukan kebenarannya. Setiap ayat yang disampai melalui malaikat Jibril terhadap Nabi Muhammad SAW memiliki pesan mendalam dan makna yang bisa diterima oleh akal. Setiap surat-surat-Nya memiliki keagungan, manfaat dan keutamaan tersendiri. Salah satunya adalah surat Al Kahfi yang memiliki banyak manfaat dan keutamaan, terlebih jika surat ini dibaca pada Hari Jumat

Tentang Surat Al Kahfi
Surat Al Kahfi atau juga disebut Ashabul Kahf merupakan surat golongan Makkiyah atau yang diturunkan di Kota Mekkah. Surah ini terdiri atas 110 ayat dan bercerita tentang beberapa orang pemuda yang tidur dalam gua bertahun-tahun lamanya. Selain itu terdapat pula beberapa buah cerita dalam surat ini yang semuanya mengandung pelajaran-pelajaran yang amat berguna bagi kehidupan manusia.

Fadilah Surat Al Kahfi
Terdapat beberapa hadist yang mengungkapkan tentang keutamaan dan manfaat pada surat Al Kahfi, diantaranya:
Pertama: Membaca Al-Kahfi pada Hari Jumat akan terhindar dari fitnah Dajjal. Sosok kejam yang akan keluar pada akhir zaman ini nantinya akan membuat kerusakan di bumi dan menebarkan fitnah kepada setiap umat Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda bahwa dengan rajin membaca surat ini pada hari jumat maka akan terhindar dari fitnah tersebut.
“Barang siapa membaca Surah Al Kahfi pada hari Jum’at, maka Dajjal tidak bisa memudharatkannya,” (HR-Dailami).
“Siapa yang membaca dari Surah Al-Kahfi, maka jadilah baginya cahaya dari kepala hingga kakinya dan siapa yang membaca keseluruhannya, maka jadilah baginya cahaya antara langit dan bumi,” (HR Ahmad).
Kedua: Membaca Al Kahfi pada hari Jumat  adalah mendapat pengampunan dosa diantara dua Jumat. Dalam riwayat lain masih dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu 'anhu, Rasulullah bersabda, Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, Rasulullah SAW bersabda:
“Siapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, maka akan memancar cahaya dari bawah kakinya sampai ke langit, akan meneranginya kelak pada hari kiamat, dan diampuni dosanya antara dua jumat.”
Ketiga: Membaca Surah Al Kahfi pada Hari Jumat juga akan mendapat pancaran cahaya diri.
"Barangsiapa membaca surat al-Kahfi pada malam Jum’at, maka dipancarkan cahaya untuknya sejauh antara dirinya dia dan Baitul 'atiq." (HR Al-Hakim) 
Keempat: Diriwayatkan dari Ibnu Mardawaih dari Abdullah  Bin Mughaffal disebutkan bahwa Rumah yang dibacakan surah al-Khafi dan al Baqarah tidak akan dimasuki setan sepanjang malam itu.
Sunnah membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at atau pada hari Jum’atnya, dan malam Jum’at diawali sejak terbenamnya matahari pada hari Kamis. Kesempatan ini berakhir sampai terbenamnya matahari pada hari Jum’atnya. 
Dan beruntungnya saat ini sahabat www.akhlakmuslim.com untuk membaca surat al kahfi tidak harus repot membawa Al-Quran karena kami menemukan aplikasi android yang bisa digunakan setiap saat cukup buka di handphone anda, yang luar biasa dari aplikasi ini yaitu terdapat tulisan arab dan cara pengucapannya termasuk audio surat al kahfi mp3 yang sangat merdu, jadi bisa sekaligus membaca sambil mendengarkan lantunan mp3 surat al kahfi tersebut

Tangisan Rasulullah yang menggoncangkan Arsy


Dikisahkan, bahwasanya di waktu Rasulullah s.a.w. sedang asyik bertawaf di Ka’bah, beliau mendengar seseorang di hadapannya bertawaf, sambil berzikir: “Ya Karim! Ya Karim!”
Rasulullah s.a.w. menirunya membaca “Ya Karim! Ya Karim!” Orang itu Ialu berhenti di salah satu sudut Ka’bah, dan berzikir lagi: “Ya Karim! Ya Karim!” Rasulullah s.a.w. yang berada di belakangnya mengikut zikirnya “Ya Karim! Ya Karim!” Merasa seperti diolok-olokkan, orang itu menoleh ke belakang dan terlihat olehnya seorang laki-laki yang gagah, lagi tampan yang belum pernah dikenalinya. Orang itu Ialu berkata:
“Wahai orang tampan! Apakah engkau memang sengaja memperolok-olokkanku, karena aku ini adalah orang Arab badwi? Kalaulah bukan kerana ketampananmu dan kegagahanmu, pasti engkau akan aku laporkan kepada kekasihku, Muhammad Rasulullah.”
Mendengar kata-kata orang badwi itu, Rasulullah s.a.w. tersenyum, lalu bertanya: “Tidakkah engkau mengenali Nabimu, wahai orang Arab?” “Belum,” jawab orang itu. “Jadi bagaimana kau beriman kepadanya?”
“Saya percaya dengan mantap atas kenabiannya, sekalipun saya belum pernah melihatnya, dan membenarkan perutusannya, sekalipun saya belum pernah bertemu dengannya,” kata orang Arab badwi itu pula.
Rasulullah s.a.w. pun berkata kepadanya: “Wahai orang Arab! Ketahuilah aku inilah Nabimu di dunia dan penolongmu nanti di akhirat!” Melihat Nabi di hadapannya, dia tercengang, seperti tidak percaya kepada dirinya.
“Tuan ini Nabi Muhammad?!” “Ya” jawab Nabi s.a.w. Dia segera tunduk untuk mencium kedua kaki Rasulullah s.a.w. Melihat hal itu, Rasulullah s.a.w. menarik tubuh orang Arab itu, seraya berkata kepadanya:
“Wahal orang Arab! janganlah berbuat serupa itu. Perbuatan seperti itu biasanya dilakukan oleh hamba sahaya kepada juragannya, Ketahuilah, Allah mengutusku bukan untuk menjadi seorang yang takabbur yang meminta dihormati, atau diagungkan, tetapi demi membawa berita.
Ketika itulah, Malaikat Jibril a.s. turun membawa berita dari langit dia berkata: “Ya Muhammad! Tuhan As-Salam mengucapkan salam kepadamu dan bersabda: “Katakanlah kepada orang Arab itu, agar dia tidak terpesona dengan belas kasih Allah. Ketahuilah bahawa Allah akan menghisabnya di hari Mahsyar nanti, akan menimbang semua amalannya, baik yang kecil maupun yang besar!” Setelah menyampaikan berita itu, Jibril kemudian pergi. Maka orang Arab itu pula berkata:
“Demi keagungan serta kemuliaan Tuhan, jika Tuhan akan membuat perhitungan atas amalan hamba, maka hamba pun akan membuat perhitungan dengannya!” kata orang Arab badwi itu. “Apakah yang akan engkau perhitungkan dengan Tuhan?” Rasulullah bertanya kepadanya. ‘Jika Tuhan akan memperhitungkan dosa-dosa hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa kebesaran maghfirahnya,’ jawab orang itu. ‘Jika Dia memperhitungkan kemaksiatan hamba, maka hamba akan memperhitungkan betapa keluasan pengampunan-Nya. Jika Dia memperhitungkan kekikiran hamba, maka hamba akan memperhitungkan pula betapa kedermawanannya!’
Mendengar ucapan orang Arab badwi itu, maka Rasulullah s.a.w. pun menangis mengingatkan betapa benarnya kata-kata orang Arab badwi itu, air mata beliau meleleh membasahi Janggutnya. Lantaran itu Malaikat Jibril turun lagi seraya berkata:
“Ya Muhammad! Tuhan As-Salam menyampaikan salam kepadamu, dan bersabda: Berhentilah engkau dari menangis! Sesungguhnya karena tangismu, penjaga Arasy lupa dari bacaan tasbih dan tahmidnya, sehingga la bergoncang. Katakan kepada temanmu itu, bahwa Allah tidak akan menghisab dirinya, juga tidak akan memperhitungkan kemaksiatannya. Allah sudah rnengampuni semua kesalahannya dan la akan menjadi temanmu di syurga nanti!” Betapa sukanya orang Arab badwi itu,  mendengar berita tersebut. la Ialu menangis karena tidak berdaya menahan keharuan dirinya.

Bagaimana Engkau memperlakukan orang yang marah

Ketika engkau melihat kawanmu marah dan dia mulai berbicara yang tidak pantas, maka tidak sepantasnya engkau menganggap apa yang diucapkannya dan tidak sepantasnya engkau membalasnya. Hal itu  karena kondisinya seperti orang yang mabuk, ia tidak tahu apa yang tengah terjadi. Maka, bersabarlah menghadapi gejolak emosinya, dan jangan engkau ambil peduli, karena setan telah mengalahkannya, tabiatnya tengah mendidih, dan akalnya telah tertutupi.
Jika engkau membalas atau merespon dengan apa yang menjadi konsekuensi dari perbuatannya, maka engkau seperti orang berakal yang menghadapi orang gila, atau seperti orang sadar yang menegur orang pingsan, maka kesalahannya ada padamu.
Akan tetapi lihatlah dengan mata kasih sayang, dan perhatikanlah apa yang terjadi padanya. Lihatlah bagaimana tabiatnya telah mempermainkannya. Dan ketahuilah bahwa jika dia sadar, dia akan menyesal atas apa yang telah terjadi, dan dia akan mengakui keutamaan dari kesabaranmu.
Tindakan yang paling minimal adalah engkau alihkan tindakan amarahnya pada sesuatu yang bisa membuatnya tenang.
Hal ini yang seharusnya dicermati oleh seorang anak ketika ayah tengah marah, dan oleh seorang istri ketika suami marah. Biarkanlah dia, agar hilang amarahnya dengan perkataan yang diucapkannya. Janganlah ambil hati atas (kemarahannya) itu, karena dia pun akan menyesal dan meminta maaf.
Jika keadaan dan ucapannya itu ditanggapi, maka permusuhan pun akan menguat, dan kala dia sadar, dia akan membalas atas apa yang telah dilakukan padanya pada waktu dia dalam keadaan marah.
Tapi kebanyakan orang tidak memakai cara ini, ketika mereka melihat orang marah, mereka menghadapinya sesuai dengan apa yang dia katakan dan perbuat. Hal ini tidak sejalan dengan tuntunan hikmah. Yang sesuai dengan hikmah adalah apa yang telah aku sebutkan.
Allah Ta’ala berfirman,
وَما يَعْقِلُهَا إلَّا العالمون
Dan tiada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” (QS. Al-Ankabut: 43).
Diketik ulang dengan sedikit perubahan dan penyesuaian bahasa
dari buku “Shaidul Khatir” oleh Ibnul Jauzi, Penerbit Darul Haq

Tata cara mandi wajib

Tata Cara mandi Junub Sesuai dengan sesuai dari contoh Rasulullah SAW

Assalamualaikum Wr. Wb
dan urutan mandi junub menurut agama islam adalah sebagai berikut :
1. Dimulai dengan niat untuk menghilangkan hadas besar. mulailah segala sesuatu dengan niat bisa bahasa arab atau bahasa indonesia
2. Membersihkan telapak tangan 3x dan bersihkan kemaluan menggunakan tangan kiri hingga tidak ada lagi kotoran yang menempel
3. Mencuci tangan setelah selesai membersihkan kemaluan dengan menggosokkan ke tanah atau memakai sabun
4. Berwudhu dengan wudhu yang sempurna seperti ketika hendak shalat
5. Mengguyur air pada kepala sebanyak 3x hingga sampai kepangkal rambut 
6. Mencuci kepala bagian kana lalu kepala bagian kiri
7. Menyela-nyela (menyilang - nyilang) rambut dengan jari
8. mengguyurkan air pada seluruh badan dimulai dari sisi kanan lalu sisi kiri

baik itulah tata cara mandi junub yang benar menurut agama islam dan sesuai dengan contoh nabi muhammad saw, semoga bermanfaat.
Wassalamualaikum Wr Wb

Makna Shalat Berjamaah

Makna Shalat Berjamaah

 Didalam hadits dikatakan bahwa pahala shalat berjamaah adalah 27 kali dibandingkan dengan shalat sendiri. banyak orang Islam berhitung secara kuantitatif seolah-olah dengan melakukan shalat berjamaah maka ia akan menabung pahala sebanyak 27 kali. Demikian juga ketika di dalam hadis dikatakan bahwa shalat di Masjidil Haram akan dilipatgandakan pahalanya sebanyak seratus ribu kali lipat. Luar biasa.

Saya pribadi memahami masalah ini dari sisi kepemimpinan dan persatuan Islam. Shalat berjamaah berarti berkelompok dengan panduan seorang imam. Apa yang dilakukan imam akan diikuti oleh makmumnya, kecuali imam salah. Semua makmum harus berbaris dengan shaf yang teratur dan lurus. Semua mengikuti arah Imam, betapa kuatnya organisasi ini. Siapa yang dapat mematahkan shaf yang kokoh? Sayang makna dari keuntungan shalat berjamaah luput dimengerti oleh umat islam! Salah satu kunci keberhasilan dakwah di zaman Rasulullah saw adalah persatuan. Salah satu cara menumbuhkan persatuan tersebut adalah dengan shalat berjamaah. Kecintaan mereka, disiplin dan keikhlasan mereka dalam menunaikan shalat berjamaah telah menumbuhkan semangat persatuan dan keberanian yang tinggi diantara mereka. di sisi lain hubungan silaturahmi yang penuh kasih sayang semangat erat terjalin diantara mereka. Sehingga gambaran umat Islam yang bagaikan dua jari dieratkan benar-benar nampak di zaman itu.

Shalat BerjamaahDalam hal disiplin dan kecintaan mereka dalam shalat berjamaah kita dapati di dalam salah satu riwayat bahwa seorang sahabat yang sudah uzur dan tuna netra setiap hari beliau shalat berjamaah ke masjid walaupun jaraknya tidak bisa dibilang dekat, diceritakan bahwa sahabat tersebut meminta keringanan Rasulullah saw untuk beliau khusus untuk shalat subuh shalat di rumah saja. Rasulullah saw mengizinkan, tetapi baru beberapa langkah Rasulullah saw meralat bahwa sahabat tersebut tetap menunaikan shalat berjamaah di Masjid. Betapa tingginya semangat dan disiplin yang terbentuk waktu itu. Bisa kita bayangkan seandainya di Masjid Istiqlal, setiap umat Islam yang berada di dalam radius beberapa kilometer dari Masjid - menunaikan ibadah shalat berjamaah di Masjid lima kali sehari - majid tersebut mungkin tidak akan mampu menampung, dan kitapun bisa membayangkan dampak persatuan, kecintaan dan kebaikan akan lebih terbentuk di dalam MAsyarakat. Dan lebih luas lagi musuh-musuh Islam yang melihat tentu akan gentar melihat persatuan Islam yang terbentuk dari hal yang paling mendasar sekali.

Contoh dalam hal ini adalah di Perancis, Islam yang dari sisi prosentase sebenarnya masih jauh dibandingkan dengan masyarakat asli yang beragama non Muslim, tetapi Islam yang sedikit tersebut sudah menjadikannya sebagai 'ancaman' bagi eksistensi umat Kristiani disana. Betapa tidak kita menyaksikan bahwa setiap ibada shalat toko-toko disana sampai tutup karena orang-orang Islam yang harus shalat di jalan-jalan dan trotoar, karena tidak tercukupinya Masjid untuk menampung umat Islam yang semakin bertambah. Ketakutan itu seharusnya memang tidak perlu dirisaukan, karena semakin shaleh dan taatnya seseorang pada agama dan bentuk-bentuk peribadatan, tentu hal itu akan membawa seseorang akan semakin saleh secara sosial, karena itu adalah tuntutan pasti dari Islam. Sehingga dampak tersebut akan terasa di kalangan masyarakat Perancis sendiri. Tetapi walau bagaimanapun kita pun mengerti ketakutan mereka jika kita membandingkannya dengan tindakan-tindakan terorisme yang dilakukan oleh 'oknum-oknum' muslim. Jadi Shalat berjamaah adlah hal yang harus selalu kita perhatikan, tidak sekedar kita menganggap untuk kepentingan pribadi kita, tidak sekedar untuk memenuhi masjid tetapi lebih dari itu adalah kita harus menumbuhkan persatuan Islam, persatuan dalam bermasyarakat dan persatuan dalam beragama.

Waktu Terus Berjalan